Mengapa Perawatan Pasca Cabut Gigi Penting?
Pencabutan gigi adalah prosedur medis yang membutuhkan perhatian khusus setelahnya. Luka bekas cabut gigi memerlukan waktu untuk sembuh, dan tanpa perawatan yang tepat, risiko komplikasi seperti infeksi atau dry socket (gumpalan darah tersebut hilang terlalu cepat atau gagal terbentuk) bisa meningkat. Perawatan yang benar akan membantu:
Mempercepat proses penyembuhan
Mengurangi rasa sakit dan bengkak
Mencegah perdarahan berlebihan
Menghindari masalah serius di kemudian hari
Hal yang Harus Dilakukan Setelah Pencabutan Gigi
Berikut langkah-langkah yang direkomendasikan dokter gigi untuk perawatan pasca pencabutan gigi:
Gigit Kasa untuk Hentikan Perdarahan
Setelah cabut gigi, dokter gigi akan memberikan kasa. Gigit dengan lembut selama 30–60 menit untuk membantu pembekuan darah.
Istirahat Cukup
Hindari aktivitas berat setidaknya selama 24 jam pertama agar tekanan darah tetap stabil dan pembekuan darah tidak terganggu.
Kompres Dingin
Gunakan es di area pipi luar selama 10–15 menit setiap jam pada 6 jam pertama untuk mengurangi bengkak.
Minum Obat Sesuai Anjuran Dokter Gigi
Ikuti resep obat pereda nyeri atau antibiotik dari dokter gigi untuk mencegah infeksi dan mengontrol rasa sakit.
Hal yang Harus Dihindari Setelah Pencabutan Gigi
Untuk mencegah komplikasi, hindari hal-hal berikut setidaknya selama 24 - 48 jam:
Mengisap menggunakan sedotan → Bisa membuat gumpalan darah terlepas.
Merokok atau minum alkohol → Menghambat proses penyembuhan.
Berkumur terlalu keras → Mengganggu pembekuan darah.
Makan makanan keras atau panas → Berisiko melukai area bekas cabut gigi.
Pilihan Makanan Setelah Pencabutan Gigi
Pemilihan makanan setelah cabut gigi sangat penting untuk mempercepat pemulihan. Pilih makanan lunak, mudah ditelan, dan bernutrisi tinggi, seperti:
Bubur atau oatmeal
Sup hangat (tidak terlalu panas)
Yogurt
Smoothie
Kentang tumbuk
Telur orak-arik
Makanan-makanan tersebut lembut, mudah ditelan, dan kaya nutrisi sehingga membantu proses penyembuhan tanpa memberi tekanan berlebih pada area bekas pencabutan gigi.
Hindari makanan pedas, asam, keras, atau terlalu panas hingga luka benar-benar pulih.
Tanda-Tanda Komplikasi (Dry Socket & Infeksi)
Dry Socket adalah komplikasi yang bisa terjadi setelah pencabutan gigi, terutama gigi geraham bungsu. Normalnya, setelah gigi dicabut, akan terbentuk gumpalan darah (blood clot) di area bekas pencabutan. Gumpalan darah ini berfungsi melindungi tulang dan saraf di bawahnya, sekaligus menjadi bagian penting proses penyembuhan.
Dry socket terjadi ketika gumpalan darah tersebut hilang terlalu cepat atau gagal terbentuk, sehingga tulang dan saraf terekspos. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri yang tajam dan terus-menerus, biasanya muncul 2 - 4 hari setelah pencabutan, dan bisa menjalar ke telinga, rahang, atau kepala.
Tanda-tanda dry socket yang umum terjadi:
Nyeri hebat yang tidak membaik meski minum obat nyeri biasa
Bau mulut atau rasa tidak sedap di mulut
Lubang bekas pencabutan terlihat kosong atau tulang terlihat
Nyeri menjalar ke sisi wajah yang sama
Pencegahan dry socket:
Hindari berkumur keras selama 24 jam pertama
Jangan menggunakan sedotan
Tidak merokok
Ikuti semua instruksi dokter gigi pasca pencabutan
Selain dry socket, masalah lain yang bisa muncul adalah gusi bengkak setelah cabut gigi, tanda adanya infeksi. Jika terjadi, segera kunjungi dokter gigi untuk penanganan lebih lanjut.
Kapan Harus ke Dokter Gigi Lagi?
Kontrol biasanya dilakukan 3–7 hari setelah pencabutan. Namun, segera kembali ke dokter jika muncul gejala seperti nyeri hebat, perdarahan berlebihan, gusi bengkak setelah cabut gigi, atau tanda dry socket. Pemeriksaan lanjutan penting agar proses penyembuhan tetap optimal.
Kesimpulan
Perawatan setelah cabut gigi sangat menentukan cepat atau lambatnya proses pemulihan. Dengan memilih makanan setelah cabut gigi yang tepat, mengikuti anjuran dokter, dan mengetahui cara agar luka cabut gigi cepat sembuh, risiko komplikasi dapat diminimalkan.
Ingat, dry socket adalah kondisi serius yang bisa dicegah dengan disiplin mengikuti instruksi perawatan. Jika muncul gejala tidak normal, segera konsultasi ke dokter gigi.
Referensi:
Dignam, P., Elshafey, M., Jeganathan, A., Foo, M., Park, J. S., & Ratnaweera, M. (2024). Prevalence and Factors Influencing Post-Operative Complications following Tooth Extraction: A Narrative Review. International journal of dentistry, 2024, 7712829. https://doi.org/10.1155/2024/7712829
Goswami, A., Ghorui, T., Bandyopadhyay, R., Sarkar, A., & Ray, A. (2020). A general overview of post extraction complications—Prevention, management and importance of post extraction advices. Fortune Journal of Health Sciences, 3(1), 135–147. https://cdn.fortunejournals.com/articles/a-general-overview-of-post-extraction-complicationsprevention-management-and-importance-of-post-extraction-advices.pdf
amalingam, S., Alsaleh, M. S., Almhidy, N. M., Aljeadi, A. A., Almosa, O. M., Alshehri, A. M., Almayouf, A. A., Alosaimi, A. F., Aldosari, A. M., Albaker, M. M., Albaker, A. M., & Alrefaie, R. M. (2021). Patient’s knowledge and attitude towards post-extraction instructions following permanent teeth extraction. Journal of Pharmaceutical Research International, 33(60A), 533–540. https://doi.org/10.9734/jpri/2021/v33i60A34516