Apa Itu Invisalign dan Behel?
Invisalign adalah clear aligner transparan berbahan plastik medis yang dibuat khusus sesuai bentuk gigi setiap pasien. Aligner ini bisa dilepas-pasang, hampir tidak terlihat saat digunakan, dan menjadi pilihan populer untuk mereka yang ingin perawatan gigi tanpa mengubah penampilan sehari-hari.
Di sisi lain, behel atau kawat gigi merupakan alat ortodonti konvensional yang dipasang permanen di gigi selama perawatan. Behel bekerja dengan bracket dan kawat yang memberikan tekanan bertahap untuk menggeser gigi ke posisi ideal. Meski terlihat lebih mencolok, behel tetap menjadi standar emas dalam ortodonti karena efektivitasnya dalam menangani berbagai tingkat kesulitan kasus gigi.
Perbedaan | Invisalign | Behel |
Tampilan | Transparan, nyaris tak terlihat | Terlihat jelas |
Kenyamanan | Lebih nyaman, tanpa kawat logam | Dapat menimbulkan rasa tidak nyaman & sariawan |
Fleksibilitas | Bisa dilepas saat makan & sikat gigi | Tidak bisa dilepas |
Kinerja Alat | Wajib disiplin pakai 20–22 jam/hari | Dokter yang mengatur penyesuaian rutin |
Perawatan Kasus Sulit | Kurang optimal untuk kasus kompleks (kekurangan Invisalign) | Efektif untuk hampir semua kasus, termasuk behel untuk kasus sulit |
Dari tabel di atas, jelas bahwa pilihan antara Invisalign vs behel sangat bergantung pada kebutuhan dan kondisi masing-masing pasien.
Jenis-jenis Behel
Tidak semua behel sama. Berikut dua tipe populer yang umum digunakan:
1. Behel Metal (Konvensional)
Terbuat dari logam dengan karet kecil (ligature) untuk menahan kawat pada bracket.
Efektif untuk berbagai kasus gigi, termasuk yang kompleks.
Biasanya lebih terjangkau dibanding jenis lain.
2. Self-Ligating System
Menggunakan bracket dengan mekanisme khusus tanpa karet tambahan.
Lebih nyaman, lebih mudah dibersihkan, dan kontrol dokter biasanya lebih jarang.
Invisalign vs Behel: Mana yang Tepat untuk Kasusmu?
Invisalign cocok untuk gigi berjejal ringan hingga sedang, pergeseran posisi gigi yang tidak terlalu rumit, serta buat kamu yang mengutamakan estetika. Aligner transparan ini memberi kenyamanan lebih, tapi tetap menuntut disiplin pemakaian 20–22 jam per hari agar hasilnya optimal.
Sementara itu, behel konvensional lebih disarankan untuk kasus gigi dan rahang yang kompleks seperti overbite, underbite, atau gigi yang sangat miring. Perawatan ini memungkinkan kontrol detail rutin dari dokter, cocok untuk remaja yang masih dalam fase pertumbuhan, dan tidak perlu repot melepas-pasang alat.
Dengan kata lain, lebih bagus Invisalign atau behel sangat bergantung pada kompleksitas kasus. Untuk behel pada kasus sulit, pilihan ini hampir selalu menjadi standar perawatan yang efektif.
Pertimbangan Biaya
Salah satu aspek penting adalah membandingkan harga Invisalign vs behel.
Invisalign: biasanya lebih mahal, tergantung jumlah aligner dan lama perawatan.
Behel: umumnya lebih terjangkau, meski biaya bisa berbeda tergantung jenis behel (metal atau self-ligating) dan durasi perawatan.
Biaya bukan hanya soal angka, tapi juga harus dilihat dari efektivitas hasil yang didapat sesuai kebutuhan.
Kesimpulan: Mana yang Cocok untuk Kamu?
Pilih Invisalign jika kamu mengutamakan estetika, kenyamanan, dan kasus gigi tergolong ringan hingga sedang.
Pilih behel jika kamu memiliki kasus kompleks dan menginginkan hasil optimal jangka panjang.
Pada akhirnya, jawaban dari pertanyaan “lebih bagus Invisalign atau behel?” hanya bisa ditentukan setelah konsultasi dengan dokter gigi spesialis ortodonti. Dengan pemeriksaan menyeluruh, kamu akan mendapatkan rekomendasi terbaik sesuai kondisi gigimu.
Referensi
Prudhvi Das Reddy, S., Chekka, M., Shah, R., Kauser, A., Pisarla, M., Varma Datla, P. K., & Mahajan, A. (2024). Long-term Outcomes of Traditional Braces versus Invisalign in Orthodontic Treatment. Journal of pharmacy & bioallied sciences, 16(Suppl 3), S2446–S2448. https://doi.org/10.4103/jpbs.jpbs_265_24
Aref, S., Ravuri, P., Kubavat, A. K., Sowmya, C., Nallamilli, L. V. S., Bhanawat, N., & Tiwari, R. (2024). Comparative Analysis of Braces and Aligners: Long-Term Orthodontic Outcomes. Journal of pharmacy & bioallied sciences, 16(Suppl 3), S2385–S2387.https://doi.org/10.4103/jpbs.jpbs_268_24