Amankah Melakukan Bleaching Gigi Saat Hamil? Fakta Medis yang Perlu Diketahui oleh Calon Ibu
logologo

Amankah Melakukan Bleaching Gigi Saat Hamil? Fakta Medis yang Perlu Diketahui oleh Calon Ibu

20 November 2025 | Ditulis oleh Onyx Editor TeamAmankah Melakukan Bleaching Gigi Saat Hamil? Fakta Medis yang Perlu Diketahui oleh Calon Ibu

Perubahan Kesehatan Mulut Selama Kehamilan

Kehamilan memicu banyak perubahan pada tubuh seorang Ibu, termasuk kondisi rongga mulut. Perubahan hormon membuat risiko masalah gusi meningkat, seperti gingivitis kehamilan (gusi bengkak, mudah berdarah), penumpukan plak lebih cepat, hingga perubahan pola makan yang cenderung lebih manis atau sering ngemil.

Situasi ini sering membuat calon ibu mempertimbangkan berbagai perawatan gigi saat hamil, termasuk bleaching. Namun, bleaching gigi saat hamil bukanlah prosedur yang langsung bisa dilakukan tanpa pertimbangan medis.

Rekomendasi Umum Perawatan Gigi untuk Ibu Hamil

Berdasarkan rekomendasi ADA (American Dental Association) dan ACOG (American College of Obstetricians and Gynecologists):

  • Perawatan rutin seperti scaling & pembersihan gigi aman dilakukan.

  • Perawatan darurat untuk mengatasi infeksi atau nyeri justru dianjurkan.

  • Prosedur elektif seperti veneer, whitening, atau bleaching gigi saat hamil sebaiknya ditunda.

Prioritas utama adalah menjaga keamanan ibu dan janin, sehingga perawatan estetika ditangani setelah masa kehamilan.

Mengapa Bleaching Gigi Sebaiknya Ditunda?

Bleaching menggunakan bahan aktif seperti hydrogen peroxide atau carbamide peroxide. Walaupun tidak terbukti membahayakan janin, penelitian khusus mengenai efek bahan ini terhadap ibu hamil masih sangat terbatas.

Oleh karena itu, dokter gigi biasanya menyarankan untuk menunda prosedur pemutihan gigi sampai setelah melahirkan. Ini termasuk seluruh prosedur elektif yang tidak mendesak dalam daftar perawatan gigi saat hamil.

Potensi Risiko Bahan Kimia pada Janin

Ada beberapa alasan medis mengapa bleaching gigi saat hamil tidak direkomendasikan:

  1. Tidak ada studi klinis pada ibu hamil.
    Penelitian dengan bahan bleaching tidak etis dilakukan pada ibu hamil, sehingga tidak ada data yang bisa memastikan keamanannya 100%.

  2. Risiko iritasi dari bahan peroksida

    Peroksida dapat memicu:

    • Sensitivitas gigi

    • Radang gusi

    • Iritasi jaringan mulut

    Kondisi ini bisa memperburuk ketidaknyamanan selama kehamilan.

  3. Kemungkinan tertelannya bahan bleaching
    Meski kecil, tetap menjadi risiko tambahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi selama kehamilan.

Karena itu, para ahli merekomendasikan untuk menghindari paparan bahan kimia non-esensial selama kehamilan hingga menyusui.

Alternatif Aman Menjaga Senyum Cerah dan Sehat Saat Hamil

Calon ibu tetap bisa menjaga senyum cerah tanpa melakukan bleaching. Beberapa alternatif yang aman:

  • Scaling rutin
    Membersihkan plak dan stain permukaan gigi tanpa bahan kimia keras.

  • Pasta gigi whitening tanpa peroksida
    Pilih produk yang menggunakan silika lembut, baking soda dosis aman, atau enzim pembersih plak.

  • Hindari makanan dan minuman penyebab noda
    Kopi, teh pekat, minuman gelap, makanan berpewarna.

  • Jaga kebersihan mulut
    Sikat gigi 2x sehari setelah sarapan dan sebelum tidur, serta gunakan benang gigi untuk mengurangi penumpukan plak.

  • Obat kumur tanpa alkohol
    Dapat membantu menjaga kebersihan mulut dan menyegarkan napas.

Waktu Terbaik untuk Melakukan Bleaching Setelah Melahirkan

Bleaching gigi paling aman dilakukan:

  • Setelah melahirkan;

  • Idealnya setelah selesai masa menyusui, agar:

    • Risiko iritasi berkurang

    • Kondisi hormon sudah stabil

    • Ibu lebih nyaman secara fisik dan mental

Jika tetap ingin melakukan saat menyusui, konsultasikan dengan dokter gigi karena sebagian dokter tetap menyarankan menunggu hingga masa ASI eksklusif selesai.

Kesimpulan

Bleaching gigi saat hamil tidak dianjurkan, bukan karena terbukti berbahaya, tetapi karena minimnya penelitian, potensi iritasi, dan risiko menelan bahan kimia. Alternatif seperti scaling, pasta gigi whitening tanpa peroksida, serta menjaga pola makan dan kebersihan mulut sudah cukup untuk mempertahankan senyum cerah selama kehamilan. 

Menunda bleaching hingga setelah melahirkan adalah keputusan terbaik untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

Referensi 

  1. Favero, V., Bacci, C., Volpato, A., Bandiera, M., Favero, L., & Zanette, G. (2021). Pregnancy and Dentistry: A Literature Review on Risk Management during Dental Surgical Procedures. Dentistry journal, 9(4), 46. https://doi.org/10.3390/dj9040046 

  2. Calin, A. M., Grigorescu, C. C., Brechler, C., Stanciu, P. R., Beznea, A., Stanciu, D., Shalalefh, M., Forna, D. A., & Fratila, A. M. (2024). Impact of teeth whitening procedures during pregnancy. Romanian Journal of Oral Rehabilitation, 16(3), 522–529. https://doi.org/10.6261/rjor.2024.3.16.54

Senyum Cerah Berawal dari Pilihan yang Tepat

Mulai langkah menuju gigi sehat bersama klinik gigi estetika Jakarta, Onyx Dental Center, dan jadwalkan kunjunganmu sekarang

cta